Jumat, 04 Juni 2010

Evaluasi Program Green and Clean

Wacana mengenai pembangunan berkelanjutan sedang menjadi bahasan utama dalam berbagai kesempatan. Dalam pembangunan berkelanjutan, konsep utama yang harus diperhatikan adalah kegiatan pembangunan yang memberikan manfaat dari segi ekonomi, sosial, maupun lingkungan. Jadi, pembangunan yang dilakukan perlu diarahkan kepada pembangunan yang memajukan aspek ekonomi, namun juga tetap menjaga aspek sosial, dan aspek lingkungannya.

Salah satu upaya untuk mewujudkan pembangunan berkelanjutan di Kota Surabaya adalah melalui program Green and Clean yang telah dicanangkan sejak tahun 2005. Program Green and Clean ini ditujukan untuk mewujudkan penataan RTH yang efektif dan efisien guna memenuhi kebutuhan RTH di Kota Surabaya. Selain itu, program Green and Clean ini juga merupakan suatu upaya untuk menciptakan lingkungan hidup yang bersih sehingga masyarakat dapat hidup sehat di tengah lingkungan yang sejuk dan asri.

Program Green and Clean telah dilaksanakan sejak empat tahun yang lalu dan masih berjalan hingga sekarang. Program ini disinyalir termasuk dalam jajaran program yang berhasil dalam pelaksanaannya di Surabaya. Untuk mengetahui tingkat keberhasilan program tersebut, maka perlu dilakukan suatu evaluasi terhadap pelaksanaan program ini.

Dalam pelaksanannya, program Green and Clean menemui banyak kendala. Namun Pemerintah setempat berupaya keras untuk melaksanakan program tersebut guna mewujudkan konsep pembangunan berkelanjutan. Untuk itu perlu dilakukan evaluasi untuk memonitor keberhasilan program ini.

Dalam proses perencanaanya program Surabaya green and clean awalnya dilatar belakangi oleh ditutupnya Tempat Pembuangan Sampah (TPA) Keputih pada tahun 2005 yang berakibat munculnya permasalahan pengelolaan sampah di Kota Surabaya. Hal ini terjadi karena pada saat penutupan TPA Keputih, kawasan TPA Benowo yang direncanakan menjadi penggantinya belum dapat beroperasi. Pada saat itu pembuangan sampah dipaksakan dibuang di TPA Benowo sehingga sampah menjadi tidak dapat dikelola dan semakin menumpuk. Untuk mengatasi permasalahan inilah maka pemerintah kota (Pemkot) Surabaya menyusun program pengelolaan sampah berbasis komunitas yang pada akhirnya menjadi awal dari program Surabaya green and clean.

Program Surabaya green and clean dilakukan melalui kerjasama antara pemerintah Kota Surabaya, Unilever, dan Jawa Pos. Tujuan awal program Surabaya green and clean yang dilakukan pada tahun 2005 adalah bagaimana mewujudkan pengelolaan sampah berbasis masyarakat. Langkah awal yang dilakukan pada tahun 2005 meliputi sosialisasi, pembagian sarana dan prasarana pengelolaan sampah, dan pembentukan kader lingkungan. Hal ini mengindikasikan telah terjadi upaya pengelolaan lingkungan yang melibatkan partisipasi seluruh stakeholders pembangunan, baik pemerintah, swasta, maupun masyarakat.

Program Surabaya green and clean diimplementasikan di Kota Surabaya melalui lomba kampung bersih. Kriteria penilaian dalam lomba kampung bersih Surabaya green and clean adalah penilaian fisik kampung yang meliputi prasarana pendukung lingkungan, irigasi, dan penghijauan. Penilaian pengelolaan sampah yang meliputi reduksi sampah, dan system pengelolaan sampah. Penilaian swadaya masyarakat yang meliputi fasilitator, kader lingkungan, aktifitas masyarakat, dan PKK. Penilaian lainnya yang meliputi administrasi, kesehatan dan habit atau kebiasaan masyarakat. Melalui kriteria-kriteria tersebut pemerintah Kota Surabaya memberdayakan masyarakat untuk mengelola lingkungannya, hal ini sekaligus secara strategis meningkatkan kuantitas dan kualitas RTH privat yang ada di Kota Surabaya.



Indikator Tingkat Keberhasilan Program Green and Clean di Surabaya




Kelompok stakeholders yang ditentukan sesuai dengan program Green and Clean Surabaya adalah sebagai berikut :

1. Kelompok yang menyelenggarakan program Green and Clean Surabaya

· Pemerintah Kota Surabaya

· Dinas Kebersihan dan Pertamanan

· Lembaga Swadaya Masyarakat ( Pusdakota, Tunas Hijau )

· Badan Perencanaan Kota Surabaya

2. Kelompok Penerima dampak

· Masyarakat Kota Surabaya, khususnya pada kampung – kampung yang mengikuti program Green and Clean Surabaya

3. Kelompok regulator

-Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Surabaya

Agar hasil evaluasi tersebut dapat sesuai dengan tujuan penelitian, maka digunakanlah teknik Delphi dimana teknik tersebut adalah yang paling akurat, karena dilakukan dengan melakukan wawancara kepada pihak yang ahli. Selain itu dari dapat diidentifikasi lebih bersifat kualitatif.
dan program Green and Clean dikatakan berhasil karena pelaksaanaan program tersebut memenuhi kriteria yang menjadi tolak ukur keberhasilan program.


Oleh : UMI LATHIFAH

3607100015