Wacana mengenai pembangunan berkelanjutan sedang menjadi bahasan utama dalam berbagai kesempatan. Dalam pembangunan berkelanjutan, konsep utama yang harus diperhatikan adalah kegiatan pembangunan yang memberikan manfaat dari segi ekonomi, sosial, maupun lingkungan. Jadi, pembangunan yang dilakukan perlu diarahkan kepada pembangunan yang memajukan aspek ekonomi, namun juga tetap menjaga aspek sosial, dan aspek lingkungannya.
Salah satu upaya untuk mewujudkan pembangunan berkelanjutan di Kota Surabaya adalah melalui program Green and Clean yang telah dicanangkan sejak tahun 2005. Program Green and Clean ini ditujukan untuk mewujudkan penataan RTH yang efektif dan efisien guna memenuhi kebutuhan RTH di Kota Surabaya. Selain itu, program Green and Clean ini juga merupakan suatu upaya untuk menciptakan lingkungan hidup yang bersih sehingga masyarakat dapat hidup sehat di tengah lingkungan yang sejuk dan asri.
Program Green and Clean telah dilaksanakan sejak empat tahun yang lalu dan masih berjalan hingga sekarang. Program ini disinyalir termasuk dalam jajaran program yang berhasil dalam pelaksanaannya di Surabaya. Untuk mengetahui tingkat keberhasilan program tersebut, maka perlu dilakukan suatu evaluasi terhadap pelaksanaan program ini.
Dalam pelaksanannya, program Green and Clean menemui banyak kendala. Namun Pemerintah setempat berupaya keras untuk melaksanakan program tersebut guna mewujudkan konsep pembangunan berkelanjutan. Untuk itu perlu dilakukan evaluasi untuk memonitor keberhasilan program ini.
Dalam proses perencanaanya program Surabaya green and clean awalnya dilatar belakangi oleh ditutupnya Tempat Pembuangan Sampah (TPA) Keputih pada tahun 2005 yang berakibat munculnya permasalahan pengelolaan sampah di Kota Surabaya. Hal ini terjadi karena pada saat penutupan TPA Keputih, kawasan TPA Benowo yang direncanakan menjadi penggantinya belum dapat beroperasi. Pada saat itu pembuangan sampah dipaksakan dibuang di TPA Benowo sehingga sampah menjadi tidak dapat dikelola dan semakin menumpuk. Untuk mengatasi permasalahan inilah maka pemerintah kota (Pemkot) Surabaya menyusun program pengelolaan sampah berbasis komunitas yang pada akhirnya menjadi awal dari program Surabaya green and clean.
Program Surabaya green and clean dilakukan melalui kerjasama antara pemerintah Kota Surabaya, Unilever, dan Jawa Pos. Tujuan awal program Surabaya green and clean yang dilakukan pada tahun 2005 adalah bagaimana mewujudkan pengelolaan sampah berbasis masyarakat. Langkah awal yang dilakukan pada tahun 2005 meliputi sosialisasi, pembagian sarana dan prasarana pengelolaan sampah, dan pembentukan kader lingkungan. Hal ini mengindikasikan telah terjadi upaya pengelolaan lingkungan yang melibatkan partisipasi seluruh stakeholders pembangunan, baik pemerintah, swasta, maupun masyarakat.
Program Surabaya green and clean diimplementasikan di Kota Surabaya melalui lomba kampung bersih. Kriteria penilaian dalam lomba kampung bersih Surabaya green and clean adalah penilaian fisik kampung yang meliputi prasarana pendukung lingkungan, irigasi, dan penghijauan. Penilaian pengelolaan sampah yang meliputi reduksi sampah, dan system pengelolaan sampah. Penilaian swadaya masyarakat yang meliputi fasilitator, kader lingkungan, aktifitas masyarakat, dan PKK. Penilaian lainnya yang meliputi administrasi, kesehatan dan habit atau kebiasaan masyarakat. Melalui kriteria-kriteria tersebut pemerintah Kota Surabaya memberdayakan masyarakat untuk mengelola lingkungannya, hal ini sekaligus secara strategis meningkatkan kuantitas dan kualitas RTH privat yang ada di Kota Surabaya.
Indikator Tingkat Keberhasilan Program Green and Clean di Surabaya
Kelompok stakeholders yang ditentukan sesuai dengan program Green and Clean Surabaya adalah sebagai berikut :
1. Kelompok yang menyelenggarakan program Green and Clean Surabaya
· Pemerintah Kota
· Dinas Kebersihan dan Pertamanan
· Lembaga Swadaya Masyarakat ( Pusdakota, Tunas Hijau )
· Badan Perencanaan
2. Kelompok Penerima dampak
· Masyarakat Kota Surabaya, khususnya pada kampung – kampung yang mengikuti program Green and Clean Surabaya
3. Kelompok regulator
Agar hasil evaluasi tersebut dapat sesuai dengan tujuan penelitian, maka digunakanlah teknik
dan program Green and Clean dikatakan berhasil karena pelaksaanaan program tersebut memenuhi kriteria yang menjadi tolak ukur keberhasilan program.
Oleh : UMI LATHIFAH
3607100015
kira-kira berapa kali iterasi yang dilakukan dalam menyimpulkan keberhasilan program ini?
BalasHapusada dua kali mbak,,,karena iterasi dalam analisis menggunakan teknik delphi minimal dua kali,,,dan program ini juga terjadi iterasi dua kali,,
BalasHapussip, semoga lebih banyak lagi pihak yang bergabung dalam program ini.. :)
BalasHapuskatanya home sweet home?? bukankah surabaya adalah our born city right?? ( ga semua se, tapi saia orang sby juga) :D
so, mari kita laksanaken!!
bX-u7k3a4
apa alasan anda menggunakan analisa delphi?
BalasHapusapakah ada alat analisa lain yang lebih sesuai untuk menganaslisi program ini?
Program Surabaya Green dan Clean bertujuan memacu perubahan perilaku masyarakat di Surabaya agar peduli pada kesehatan lingkungan. Lingkungan yang bersih dan sehat diyakini bisa meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
BalasHapusKebersihan dan kelestar ian lingkungan akan berlangsung efektif jika dimulai dari keluarga sebagai lingkungan terkecil dan meluas hingga lingkungan sekitar. Melalui program ini, diharapkan dapat lebih memberdayakan dan menampung keinginan masyarakat untuk kembali menghijaukan lingkungan dan berbuat bijak dengan sampah rumahtangga yang dihasilkannya dengan konsep reduce, reuse, dan recycle. Maka dari itu, saya sangat setuju dengan adanya program green and clean di Surabaya
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusassalamualaikum.selamat siang, salam sejahtera...
BalasHapussaya ingin bertanya indikator tingkat keberhasilan progam ini diambil pada tahap apa,setahu saya evaluasi dapat dilakuakan pada input,output,outcome,benefit dan impact??
Trimakasih atas jewabn nya...
Di indikator ditulis indikasi bahwa: daerah lain melakukan srudi banding......
BalasHapustapi di stake holder anda tidak memasukkan unsur "orang asing" wisatawan, komuter, orang kesasar, dll...
mengapa?
*mbak Um, kmu dpt salam dari badar*
Green and Clean merupakan program yang berkelanjutan. Jgan hanya karena terindikasi berhasil, tidak ditunjukkan gimana keberlanjutannya. Seharusnya perlu di tambah rekomendasi bagaimana menjaga program tersebut tetap berhasil.
BalasHapusMbak umi,,
perlu menambahkan rekomendasi terkit keterlibatan masyarakat. Karena pada dasarnya tolak ukur keberhasilan justru pada pemberdayaan masyarakat dalam mengelola lingkungannya. Jadi perlu keterlibatan lebih jauh.
Maksudnya dengan memberi contoh/usul yang nyata bagaimana cara kita sebagai masyarakat Surabaya bisa terlibat dalam program ini.
Karena sebenarnya kita juga ingin terlibat tapi gk tau gimana caranya..
trimaksh..
dtnggu blznnx..
http://visitsuramadu.wordpress.com
Tulisannya bagus =]
BalasHapusSaya pribadi sangat mendukung adanya program green n clean ini.Dengan diadakannya suatu kompetisi seperti ini, secara tidak langsung menumbuhkan semangat masyarakat untuk menjaga lingkungan sehat dan bersih.
Yang saya tanyakan..apakah evaluasi program green n clean ini dilakukan hanya setelah program selesai? apabila begitu, apakah hasil evaluasi tersebut sudah mampu menunjukkan tingkat keberhasilan program?
Program green and clean surabaya memang salah satu program yang menurut saya paling berhasil dilakukan oleh kota SUrabaya dan berkelanjutan sampai sekarang..
BalasHapusharapan saya semoga program ini dapat diadaptasi oleh kota-kota lain yang memiliki permasalahan hampir serupa dengan Kota Surabaya sehingga masyarakat selalu ikut disertakan dalam program peningkatan kualitas lingkungan kota meskipun dalam skala kecil
program ini adalah program yang sangat bagus
BalasHapustapi kita bisa liat pemerataannya......
apa pesebarannya mereka terpusat atau menyebar....??
bagaimana tingkat efektifitas dari program tersebut
menanggapai pertanyaan saudara annisa,,,
BalasHapusalasan memakai analisis delphi karena dalam melakukan evaluasi kebijakan ini dilakukan pendekatan Evaluasi Keputusan Teoritis dimana alat analisis yang digunakan dalam melakukan analisis adalah dengan teknik Delphi. Delphi dipilih untuk digunakan dalam melakukan analisis karena dengan teknik Delphi ini dapat dilakukan wawancara kepada para stakeholder (pemerintah, masyarakat, pakar). Sehingga dapat diketahui pandangan masing-masing stakeholder tentang keberhasilan program
Artikel yang sangat bagus unutk dibicaraka.
BalasHapusTapi muncul suatu pertanyaan, anda bisa menyatakan itu sukses pada inidkator "masyarakat mampu memilah dan mengelola sampah rumah tangga secara mandiri" pada kriteria effektifness dan efisien dengan jumlah berapa orang yang memenuhi indikator tersebut? Apakah seluruh masyarakat surabaya harus bisa? berapa % masyarakat biar dikatakan itu efektif? apalagi lingkup program ini Surabaya
Suroboyo green & clean rek!!!
BalasHapusApakah hrus puas akan hasil dari program trsebut??
Yo mngkin lbih ditinjau lagi,toh ada yg blum ikud dlm program green & clean trsbut.
Perlu pngembangan juga adanya sosialisasi trhdp masyarakat demi tujuan searah.
Sopo sing gak gelem kampung'e sehat & kota bersih??
Betul...
menurut saya program green n clean Kota Surabaya sangat berhasil hal ini dapat dilihat dari antusias dari warga Surabaya sendiri untuk membuat kampungnya menjadi hijau dan bersih..
BalasHapusapakah hal ini dapat dilaksanakan di Kabupaten lain?
hal pertama apa yang harus dilakukan untuk melaksanakan program Green n Clean di Kota/Kabupaten lain?
terima kasih..
dalam banyak program pengembangan kampung-kampung Surabaya, yang paling sulit dipenuhi adalah dalam kriteria sustainability nya, yaitu apakah program tersebut dapat berlanjut sampai kemudian hari, karena seringkali program berhasil ketika dlam pengawasan pemerintah dan berhenti begitu dilepas oleh pemerintah. bagaimana menurut anda strategi pemerintah dalam mengatasi hal tersebut tanpa perlu mengulang program yang sama setiap tahunnya? (karena hal itu akan lebih menghemat anggaran pemkot)
BalasHapusterima kasih..:)
saya mw sedikit mengomantari blog anda,saya melihat artikel ini belum mengevaluasi program yg di magsud,tp hanya mengidentifikasi kriteria dan indikatornya saja,di artikel ini hanya mengatakan bahwa dilakukan evaluasi menggunakan teknik delphi,cmn mw kasih masukan,tampilkan hasil evaluasinya..terima kasih...
BalasHapusminta cendol ya(hehehe)
sama seperti saudari Ocky, saya belum melihat data angka2 yang menunjukkan program ini berhasil. apalagi anda menyebutkan analisa kualitatif.
BalasHapusnamun, jika ini semacam proposal penelitian, mengapa sudah muncul pernyataan interasi 2 kali?
dengan banyaknya pihak yang terlibat dan besarnya program, perlu dilakukan berulang-ulang iterasi untuk mencapai konsesus (kesepakatan).
menurut anda seberapa berhasilkah program green and clean ini diterapkan di kota Surabaya?
BalasHapusMenurut saya, terobosan yang paling hebat dari green and clean kota surabaya adalah lomba kebersihan kampung yang diadakan pemkot dan jawa pos. karna tipikal masyarakat kita adalah suka mekukan sesuatu kalo ada imbalannya..hehe...
BalasHapusTapi gpp.. dengan sedikit ngasih "imbalan", masyarakat mau untuk menjaga kampungnya sendiri...
suwun...
like this....
BalasHapusmenanggapi comment dari pincok22,..keberlanjutan dari program ini bagaimana?
BalasHapussetelah lomba kebersihan berakhir terus?
apa bisa menjamin kebersihn kmpung tersbt bs tetap terjaga?
trmksih,.
salam super
ingin mempertanyakan.. mengenai hal apa yg menjadi kunci keberhasilan program ini? dapatkah hal tersebut diterapkan pada program lainnya di masyarakat (seperti program KIP, dll).. thanks before.. :)
BalasHapusini program studi yg nice
BalasHapusin the topic have a new characteristics
is a some so fress...in the topic
keren banget,,,
BalasHapusmemang konsep seperti inilah yang saatnya dilakukan saat ini dalam melakukan upaya perbaikan lingkungan,, yaitu dengan melibatkan langsung masyarakat dalam kegiatan,,, masyarakat sebagai obyek, namun masyarakat juga sebagai subyek,, semoga keberhasilan pelaksanaan program "green and clean" di surabaya dapat dijadikan sebagai percontohan bagi daerah2 lainnya,, :)
mungkin kedepannya, konsep "green and clean" jangan hanya menjadi sebuah program atau event lingkungan saja, namun juga perlu ditanamkan sejak dini kepada masyarakat,, bagaimana caranya? mungkin dapat dilakukan dengan sosialisasi2 di sekolah, tempat umum, dan di berbagai tempat lainnya, legalisasi regulasi seperti PERDA dan SK yang pro terhadap kelestarian lingkungan, dan berbagai upaya lainnya,,, dengan demikian, pola pikir "green and clean" tidak hanya terbentuk dan berjalan ketika akan ada lomba kebersihan lingkungan saja, namun akan tertanam pada setiap individu masyarakat,,,
keren banget,,,
BalasHapusmemang konsep seperti inilah yang saatnya dilakukan saat ini dalam melakukan upaya perbaikan lingkungan,, yaitu dengan melibatkan langsung masyarakat dalam kegiatan,,, masyarakat sebagai obyek, namun masyarakat juga sebagai subyek,, semoga keberhasilan pelaksanaan program "green and clean" di surabaya dapat dijadikan sebagai percontohan bagi daerah2 lainnya,, :)
mungkin kedepannya, konsep "green and clean" jangan hanya menjadi sebuah program atau event lingkungan saja, namun juga perlu ditanamkan sejak dini kepada masyarakat,, bagaimana caranya? mungkin dapat dilakukan dengan sosialisasi2 di sekolah, tempat umum, dan di berbagai tempat lainnya, legalisasi regulasi seperti PERDA dan SK yang pro terhadap kelestarian lingkungan, dan berbagai upaya lainnya,,, dengan demikian, pola pikir "green and clean" tidak hanya terbentuk dan berjalan ketika akan ada lomba kebersihan lingkungan saja, namun akan tertanam pada setiap individu masyarakat,,,
menurut saya,,kegiatan ini merupakan kegiatan yang memberikan efek positif terhadap kebersihan kota surabaya.sekedar masukan saja,,program yang sangat bermanfaat ini membutuhkan tahapan monev juga untuk keberlanjutan kebersihan kota.
BalasHapusTulisan bagus!!!
BalasHapusAku cuma mau ngasih saran pemikiran mungkin jadi masukan jika akan melakukan evaluasi.
Yang kita tahu dalam evaluasi ada sebuah proses dimana dari input dan output dilihat outcomenya baik bberupa benefit dan impactnya.
Seringkali hanya itu yang menjadi tatanan untuk melakukan evaluasi.
Aku lebih melihat kegiatan evaluasi kalau seperti itu lebih pada melakukan "OTOPSI".
Ok kita runtut permasalahannya;
Jadi kalau kerangka awal pemikiran kita berawal dari KEBIJAKAN dilanjutkan dengan membuat PROGRAM yang didalamnya ada beberapa kegiatan yang bisa dilaksanakan.... itu yang biasa dilakukan....
Nah ini yang menjadi titik tolak aku kenapa proses OTOPSI menjadi penting dalam melakukan evaluasi. Krn pada prinsipnya kegiatan EVALUASI dilakukan untuk mengetahui proses sebenarnya sebelumnya apakah dilakukan dengan benar atau tidak, mempunyai impact yang baik atau tidak...
Coba kita balik prosesnya, apakah KEGIATAN yang telah dilakukan tersebut mendukung PROGRAM yang ditentukan sebelumnya. Terakhir uji lagi apakah PROGRAM tersebut sesuai dengan pemikiran awal yang telah digariskan dalam KEBIJAKAN.
Jadi dalam proses tersebut akan dapat disimpulkan apakah sudah sesuai dengan ide dasarnya (KEBIJAKAN) strategi pelaksanaannya (PROGRAM) dalam dalam pelaksanaannya (KEGIATAN) secara keseluruhan sudah saling berkait, Kesimpulan yang dapat ditarik akan lebih punya arah....
Baru kita turun di lapangan dengan cara yang kamu pakai untuk melihat Outcomenya yang berupa Impact dan Benefit yang didapat akibat program tersebut....
Mudah-mudahan bisa jadi sumbangan pemikiran....
Semangat!!!!
ini tentang apah y mbak??
BalasHapuslebih mengutamakan apah untuk perencanaanny??
menurut saya.. blog anda harus lebih di sistematisasi agar orang lebih tertarik untuk membaca..
permisi ya gan
BalasHapusokeyprofits
saya sudah coba dan rasakan keuntungannya
sekarang giliran anda untuk merasakan dan menikmati keuntungannya
modal 100 rb kita bisa untung jutaan rupiah hanya dalam 1 minggu.
deposit 10 USD untung 1,5% perhari
deposit 100 USD untung 2% perhari
dan kita dapat bonus 5% untuk seiap member baru yg kita rekrut
daftar dari url sya
http://www.okeyprofits.com/register.php?ref=mhdadi27
atau hubungi 087892336472 / 082166643133